Langsung ke konten utama

Stuktur Organisasi Biologik, Sistematika Anatomik, Sehat dan Kesehatan dan Pembinaan Kesehatan

Stuktur Organisasi Biologik
            Unsur kehidupan terkecil adalah sel. Satu sel dapat merupakan kehidupan yang mandiri misalnya protozoa (amoeba) atau merupakan bagian dari kehidupan yang lebih complex, misalnya pada manusia.
            Stuktur organisasi biologic manusia terdiri atas unsure kehidupan terkecil yaitu sel, yang meliputi bermacam-macam sel. Jumlah sel sekitar 75 triliun sel ( Guyton, 1976 ). Ilmu yang mempelajari sel disebut sebagai sitologi (Cytologi), sedangkan ilmu yang mempelajari stuktur dan fungsi bangunan-bangunan intraseluler disebut sebagai biologi (anatomi dan fisiologi) molecular. Sel-sel sejenis bergabung membentuk jaringan misalnya jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan otot dan jaringan saraf. Ilmu yang membahas jaringan disebut histologi. Sedangkan ilmu yang membahas stuktur organ disebut sebagai anatomi dan ilmu yang membahas fungsi organ disebut sebagai fisiologi.
            Manusia terdiri dari :


>                        Sel     Jaringan > Organ > Sistema > Organisme (Manusia)
            Dilihat dari stuktur biologik tersebut sangat mudah difahami bahwa derajat kesehatan sel menentukan kualitas fungsional atau vitalitasnya, yang dengan sendirinya akan menentukan derajak kesehatan, kualitas hidup dan vitalitas kehidupan individu yang bersangkutan.

Sistematika Anatomik
            Telah diketahui bahwa tubuh, dalam hal ini jasmani atau raga tersusun dari sekumpulan stuktur-stuktur (organ) dalam ikatan kerjasama yang secara anatomis disebut sebagai sistema dan terdiri dari sistema:
  • ·         Skelet = kerangka
  • ·         Muscular = otot
  • ·         Nervorum= syaraf
  • ·         Hemo-hidro-limfatik = darah, cairan jaringan, getah bening
  • ·         Respirasi =  pernafasan
  • ·         Kardiovaskular = jantung – pembuluh darah
  • ·         Termoregulasi = tata suhu tubuh
  • ·         Digestivus = pencernaan
  • ·         Exkresi = pembuangan
  • ·         Endokrin = hormone
  • ·         Sensoris = penginderaan
  • ·         Reproduksi = pemulih generasi


            Ilmu faal dasar membahas fungsi (fisiologi) satuan-satuan system tersebut di atas secara tersekat-sekat, belum membahas tata hubungan fungsionalnya secara integral. 

Sehat dan Kesehatan
            Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Bahasan mengenai kesehatan ialah bahasan tentang segala permasalahan mengenai faktor manusia yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas sehat seseorang.
            Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan sosial; bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Secara skema haltersebut bisa tertulis sebagai berikut:
SEHAT           =             SEJAHTERA                      +                    BEBAS
Ø  Jasmani
Ø  Rohani
Ø  Sosial
Ø  Penyakit
Ø  Cacat
Ø  Kelemahan

Keadaan sehat yang palipurna itu sulit karena manusia dalam perjalanan hidupnya senantiasa dihadapkan pada berbagai macam ancaman bahaya seperti ancaman biologis, kimia, fisika dan mental.
Pembinaan Kesehatan
            Usaha pembinaan kesehatan pada dasarnya hanya terdiri dari dua bidang garapan saja yaitu:
a.       Pembinaan kesehatan yang ditunjukan pada faktor manusia.
b.      Pembinaan kesehatan yang ditunjukan pada faktor lingkungan.
Pembinaan kesehatan pada faktor manusia meliputi usaha-usaha :
-          Penyembuhan (kuratif) termasuk di dalamnya usaha pemulihan (rehabilitatif).
-          Pencegahan (preventif) termasuk di dalamnya usaha peningkatan (promotif).
Pembinaan kesehatan pada faktor lingkungan umumnya termasuk sebagai bagian dari usaha pencegahan (preventif). Dengan demikian usaha pencegahan ada 2 sasatan, yaitu :
-          Usaha pencegahan yang berupa memperbaiki faktor manusia (faktor intrinsik), dengan mengaktifkan unsure-unsur dalam tubuh manusia itu sendiri.
-          Usaha pencegahan yang berupa memperbaiki faktor lingkungan (faktor extrinsik).
Tujuan dari semua usaha-usaha kesehatan ini ialah menciptakan manusia-manusia yang bukan saja sehat tetapi produktif, yaitu yang dapat menjamin kehidupan sendiri, keluarganya, masyarakat, bangsa serta Negara dan bukannya menjadi beban bagi masyarakat/begaranya. Usaha pencegahan yang berupa memperbaiki faktor manusia meliputi:
  • ·         Pendidikan kesehatan
  • ·         Perilaku hidup sehat
  • ·         Pembinaan hidup sehat
  • ·         Imunisasi
  • ·         Gizi
  • ·         Peningkatan kebugaran jasmani
  • ·         Peningkatan keterampilan kerja/olahraga
  • ·         Penyelenggaraan kesehatan kerja/olahraga
  • ·         Penyesuaian/penyerasian manusia terhadap macam dan alat kerja/olahraga
  • ·         Penataan waktu, durasi dan intensitas kerja

Tujuan usaha ini adalah meningkatkan derajat sehat dan produktivitas manusia sebagai tenaga kerja/olahragawan.

Komentar

  1. Mengunjungi Blog tanggal 04-03-2015

    Kesan Pembaca:
    Ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Kuliah, Saya sedang mencari Refrensi tentang “Pembinaan Kesehatan dan Pembinaan Kebugaran Jasmani”
    Terima kasih banyak. Izinkan saya mem-Bookmark blog ini.

    Mengundang :
    Saya atas nama “pengelola” mengundang Saudara dengan Sukarela tanpa dipungut Biaya.
    Untuk Menjadi Agen Penjualan Pulsa dan PPOB Bersama NTBPulsa.com. “Karena” MULAI TANGGAL 01 MARET 2015, Situs NTBPulsa.com MEMBUKA PENDAFTARAN GRATIS TANPA ADA TAMBAHAN BIAYA.
    BIAYA SEPENUHNYA DI TANGGUNG PENGELOLA.

    Kunjungi dan Daftarkan Diri Gratis, jadikan momen ini sebagai investasi masa depan Saudara.
    Alamat Situs : www.ntbpulsa.com

    Salam Hormat
    Pengelola Situs NTBPulsa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurikulum dan Nilai Rujukan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas suatu bangsa. Di massa reformasi yang juga diikuti oleh pemberlakuan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1999 serta Undang-undang nomor 25 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah memiliki dampak logis pada kewenangan daerah yang semakin otonom, termasuk di dalamnya menyangkut Pendidikan. Pendidikan adalah salah satu investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Yang memiliki mutu dan kualitas serta manfaat (benefit) individu, social atau institusional akan diperoleh secara bervariasi. Akan tetapi, manfaat individual tidak akan diperoleh secara cepat (quick yielding), tetapi perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa satu generasi bidang pendidikan. Maksudnya dalam hal ini adalah sistem yang berkesinambungan dan berkelanjutan (continue). Pendidikan juga tidak bisa dilepaskan

Pengertian Kurikulum dan Komponen-komponen Kurikulum

Kurikulum             Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Sedangkan menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning , yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah. Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Perbedaan pemikiran atau ide akan menyeb

Perkembangan Anak Dulu dan Kini

Development (perkembangan) adalah pola perubahan yang dimulai sejak perubahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Dimana perkembangan melibatkan pertumbuhan dan juga melibatkan penuaan. Perkembangan anak sangatlah menarik perhatian masyarakat tetapi menurut sejarah, minat akan ilmu perkembangan anak masih kurang.  Pandangan Sejarah Terhadap Masa Kanak-kanak             Masa kanak-kanak telah menjadi masa yang begitu unik sehingga sulit untuk kita bayangkan bahwa masa tersebut tidak selalu dianggap berbeda dengan masa dewasa. Meskipun demikian, pada abad pertengahan di Eropa hukum kriminalitas anak-anak dengan orang dewasa tidak dibedakan. Menurut Philippe Aries (1962) menyimpulkan bahwa masyarakat Eropa sebelum tahun 1600 tidak memberikan status khusus terhadap anak-anak.             Sepanjang sejarah, para ahli filosofi telah melakukan spekulasi mendalam tentang karakteristik anak-anak dan bagaimana seharusnya mereka di besarkan. Di sejarah Eropa muncul tiga pandanga