A. Apa itu Imunisasi
Imunisasi adalah proses pemberian vaksin yang bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit pada tubuh seseorang. Vaksin mengandung zat yang menyerupai penyakit yang sebenarnya, sehingga tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan penyakit tersebut. Imunisasi merupakan upaya yang sangat penting dalam pencegahan penyakit dan telah membantu mengurangi angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
Imunisasi juga dapat membantu dalam mengurangi penyebaran penyakit dari satu individu ke individu lainnya, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah kasus penyakit dalam masyarakat. Imunisasi juga dapat membantu dalam mengurangi beban biaya pengobatan dan memperpanjang umur harapan hidup.
Referensi:
- World Health Organization. (2019). Immunization. https://www.who.int/news-room/q-a-detail/immunization
- Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Immunization. https://www.cdc.gov/vaccines/index.html
Imunisasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat imunisasi:
Mencegah penyakit menular: Imunisasi dapat membantu melindungi seseorang dari berbagai penyakit menular seperti polio, hepatitis B, difteri, tetanus, influenza, dan banyak lagi.
Membentuk kekebalan tubuh: Imunisasi bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan penyakit tertentu. Dengan demikian, individu yang telah divaksinasi akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang bersangkutan.
Mengurangi risiko komplikasi: Beberapa penyakit menular dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cacat, kebutaan, kerusakan organ, bahkan kematian. Imunisasi dapat membantu mengurangi risiko komplikasi ini dengan mencegah penyakit sejak awal.
Meningkatkan kualitas hidup: Dengan mencegah penyakit dan mengurangi risiko komplikasi, imunisasi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Individu yang sehat dapat lebih produktif dan lebih berkontribusi pada masyarakat.
Melindungi masyarakat secara keseluruhan: Imunisasi tidak hanya membantu individu yang divaksinasi, tetapi juga dapat membantu melindungi masyarakat secara keseluruhan. Ketika lebih banyak orang yang divaksinasi, maka risiko penyebaran penyakit dapat dikurangi, sehingga masyarakat secara keseluruhan akan lebih sehat dan lebih aman.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Top 10 Reasons to Get Vaccinated. https://www.cdc.gov/vaccines/vac-gen/why.htm
- World Health Organization. (2022). Benefits of Immunization. https://www.who.int/health-topics/immunization#tab=tab_1
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Program Imunisasi. https://www.kemkes.go.id/program/gizi-dan-imunisasi/program-imunisasi.html
- World Health Organization. (2019). Immunization in Indonesia. https://www.who.int/immunization/programmes_systems/supply_chain/bestpractices/indonesia_immunization/en/
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun.
Vaksin hepatitis B: Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun, serta anak-anak usia 2-15 tahun yang belum pernah divaksinasi.
Vaksin polio (oral atau inaktif): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 5 tahun.
Vaksin campak (MMR): Diberikan kepada anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 5 tahun.
Vaksin pneumokokus: Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun, serta anak-anak usia 2-5 tahun yang belum pernah divaksinasi.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Jadwal Imunisasi Nasional. https://www.kemkes.go.id/resources/download/umum/Jadwal-Imunisasi-Nasional-2021.pdf
- Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Recommended Immunization Schedule for Children and Adolescents Aged 18 Years or Younger, United States, 2022. https://www.cdc.gov/vaccines/schedules/hcp/imz/child-adolescent.html
Adapun untuk vaksin lainnya, rentang usia yang dianjurkan dapat berbeda tergantung pada jenis vaksin dan kondisi kesehatan individu. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait jenis dan jadwal vaksin yang sesuai untuk usia dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar