Langsung ke konten utama

Imunisasi dan kepentingannya

 


A. Apa itu Imunisasi

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin yang bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit pada tubuh seseorang. Vaksin mengandung zat yang menyerupai penyakit yang sebenarnya, sehingga tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan penyakit tersebut. Imunisasi merupakan upaya yang sangat penting dalam pencegahan penyakit dan telah membantu mengurangi angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

Imunisasi juga dapat membantu dalam mengurangi penyebaran penyakit dari satu individu ke individu lainnya, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah kasus penyakit dalam masyarakat. Imunisasi juga dapat membantu dalam mengurangi beban biaya pengobatan dan memperpanjang umur harapan hidup.

Referensi:


B. Manfaat imunisasi

Imunisasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat imunisasi:

  1. Mencegah penyakit menular: Imunisasi dapat membantu melindungi seseorang dari berbagai penyakit menular seperti polio, hepatitis B, difteri, tetanus, influenza, dan banyak lagi.

  2. Membentuk kekebalan tubuh: Imunisasi bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan penyakit tertentu. Dengan demikian, individu yang telah divaksinasi akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang bersangkutan.

  3. Mengurangi risiko komplikasi: Beberapa penyakit menular dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cacat, kebutaan, kerusakan organ, bahkan kematian. Imunisasi dapat membantu mengurangi risiko komplikasi ini dengan mencegah penyakit sejak awal.

  4. Meningkatkan kualitas hidup: Dengan mencegah penyakit dan mengurangi risiko komplikasi, imunisasi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Individu yang sehat dapat lebih produktif dan lebih berkontribusi pada masyarakat.

  5. Melindungi masyarakat secara keseluruhan: Imunisasi tidak hanya membantu individu yang divaksinasi, tetapi juga dapat membantu melindungi masyarakat secara keseluruhan. Ketika lebih banyak orang yang divaksinasi, maka risiko penyebaran penyakit dapat dikurangi, sehingga masyarakat secara keseluruhan akan lebih sehat dan lebih aman.

Referensi:


C. Tujuan imunisasi

Tujuan adanya imunisasi di Indonesia adalah untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut. Imunisasi juga bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh individu terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Pemerintah Indonesia telah mengadakan program imunisasi nasional sebagai bagian dari upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular. Program ini mencakup beberapa jenis vaksin seperti vaksin BCG, vaksin polio, vaksin campak, dan vaksin hepatitis B.
Imunisasi juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target program imunisasi global yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai cakupan imunisasi yang luas dan memastikan bahwa masyarakat terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.

Referensi:


D. Usia anak untuk di imunisasi

Di Indonesia, usia minimal dan maksimal yang mendapatkan imunisasi tergantung pada jenis vaksin yang diberikan. Berikut ini adalah rentang usia minimal dan maksimal untuk beberapa jenis vaksin yang termasuk dalam program imunisasi nasional di Indonesia:
  1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun.

  2. Vaksin hepatitis B: Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun, serta anak-anak usia 2-15 tahun yang belum pernah divaksinasi.

  3. Vaksin polio (oral atau inaktif): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 5 tahun.

  4. Vaksin campak (MMR): Diberikan kepada anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

  5. Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP): Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 5 tahun.

  6. Vaksin pneumokokus: Diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun, serta anak-anak usia 2-5 tahun yang belum pernah divaksinasi.

  7. Adapun untuk vaksin lainnya, rentang usia yang dianjurkan dapat berbeda tergantung pada jenis vaksin dan kondisi kesehatan individu. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait jenis dan jadwal vaksin yang sesuai untuk usia dan kondisi kesehatan masing-masing individu.

    Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurikulum dan Nilai Rujukan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas suatu bangsa. Di massa reformasi yang juga diikuti oleh pemberlakuan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1999 serta Undang-undang nomor 25 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah memiliki dampak logis pada kewenangan daerah yang semakin otonom, termasuk di dalamnya menyangkut Pendidikan. Pendidikan adalah salah satu investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Yang memiliki mutu dan kualitas serta manfaat (benefit) individu, social atau institusional akan diperoleh secara bervariasi. Akan tetapi, manfaat individual tidak akan diperoleh secara cepat (quick yielding), tetapi perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa satu generasi bidang pendidikan. Maksudnya dalam hal ini adalah sistem yang berkesinambungan dan berkelanjutan (continue). Pendidikan juga tidak bisa dilepaskan

Pengertian Kurikulum dan Komponen-komponen Kurikulum

Kurikulum             Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Sedangkan menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning , yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah. Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Perbedaan pemikiran atau ide akan menyeb

Perkembangan Anak Dulu dan Kini

Development (perkembangan) adalah pola perubahan yang dimulai sejak perubahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Dimana perkembangan melibatkan pertumbuhan dan juga melibatkan penuaan. Perkembangan anak sangatlah menarik perhatian masyarakat tetapi menurut sejarah, minat akan ilmu perkembangan anak masih kurang.  Pandangan Sejarah Terhadap Masa Kanak-kanak             Masa kanak-kanak telah menjadi masa yang begitu unik sehingga sulit untuk kita bayangkan bahwa masa tersebut tidak selalu dianggap berbeda dengan masa dewasa. Meskipun demikian, pada abad pertengahan di Eropa hukum kriminalitas anak-anak dengan orang dewasa tidak dibedakan. Menurut Philippe Aries (1962) menyimpulkan bahwa masyarakat Eropa sebelum tahun 1600 tidak memberikan status khusus terhadap anak-anak.             Sepanjang sejarah, para ahli filosofi telah melakukan spekulasi mendalam tentang karakteristik anak-anak dan bagaimana seharusnya mereka di besarkan. Di sejarah Eropa muncul tiga pandanga